Langsung ke konten utama

Koleksi Humor Gus Dur (Orang buta kok dipilih jadi Presiden)

Koleksi humor Gus Dur di tulis oleh Guntur Wiguna dan di terbitkan pada tahun 2010.

“Tiada kemajuan yang mungkin dicapai dalam kemanusiaan tanpa kemampuan menertawakan diri sendiri” Milan Kundera

Siapa yang tak kenal dengan presiden ke-empat kita salah satu tokoh besar di negeri ini yang dengan berhaja bisa menertawakan dirinya sendiri, dia pastilah Gus Dur.  Tahukah anda bahwa Gus Dur telah lucu sejak lahir? Bagaimana tidak, ia memiliki dua versi tanggal llahir yang berbeda. Ia lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar, Jombang, Jawa Timur. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggaal 4 Agustus 1940, tapi kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender islam yang berarti ia lahir pada Sya’ban, yang sama dengan 7 September 1940. Jika anda searching tentang biodata Gus Dur di internet, anda akan menemukan dua versi berbeda. Ada yang menyebutkan tanggal lahirnya 4 Agustus 1940, dan ada pula yang menuliskan 7 September 1940.

Kelucuan yang lain, ia sebenarnya lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. “Addakhil” berarti “Sang penakluk”, karena nama itu tidak cukup dikenal, yaudah ganti saja nama belakangnya di ganti Wahid. Dan kemudian dikenal dengan panggilan Gus Dur. “Gus” adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak Kyai yang berarti “abang” atau “mas”.

Gus Dur adalah putra pertama dari enam saudara, yang lahir dari pasangan keluarga terhormatdalam komunitas Muslim Jawa Timur. Banyak darah tokoh penting dalam bangs aini yang mengaalir dalam tubuhnya. Kakek dari pihak ayahnya, K.H Hasyim Ansyari, adalah pendiri Nahdatul Ulama (NU). Sementara kakek dari pihak ibu, K.H Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajar kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur sendiri, K.H Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan nasionalis dan menjadi Menteri Agama pada 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar, Jombang.

Memang di dalam diri tubuh Gus Dur memang mengalir darah dari tokoh-tokoh yan memberi arti penting dalam sejarah negeri ini. Tak hanya itu, secara terbuka Gus Dur juga pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Ia mengaku keturunan Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri kesultanan Demak. Tan A lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak putri dari Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Berdasarkan penelitian seorang peneliti dari Perancis, Louis-Charles Damais, Tan Kim Han sendiri diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang makamnya ditemukan di Trowulan.

Celoteh Gus Dur

 “ Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalaam jodoh”

Ketika akan berangkat menimba ilmu di Mesir, ia di wanti-wanti oleh pamannya, K.H Fatah untuk menikah terlebih dahulu. “Soalnya kalua kamu menunggu pulang dari luar negeri kamu hanya akan mendapaatkan wanita tua dan cereweet,” kata pamannya. Sang paman pun bersedia membantu mencarikan jodoh.

Disodorkanlah nama Sinta Nuriyah, yang pernah menjadi murit Gus Dur Ketika di Mua’llimat. Gus Dur segera mengiyakan tawaran pamannya itu. Namun Sinta Nuriyah belum bersedia lantaran trauma dengan salah seorang guru meminangnya Ketika ia masih berusia 13 tahun. Dan celakanya, nama guru itu juga Abdurrahman. Maka komentar Nuriyah Ketika pertama kali menerima surat dari Gus Dur adalah, “Ah, Abdurrahman lagi, Abdurrahman lagi.”

Namun Nurani mulai bersimpati pada Gus Dur Ketika ia menerima surat dari Gus Dur yang mengeluhkan bahwa dia tidak naik tingkat karena terlalu aktif di PPI (Persatuan Pemuda Indonesia) mesir. Lewat surat balasannya, Nuriyah berusaha menghibur. “Masak manusia harus gagal segala-galanya. Gagal dalam studi, paling tidak berhasil dalam jodoh,” tulis Nuriyah.

Begitu menerima surat itu, Gus Dur segera melamar Nuriyah. Namun karena pada saat itu Gus Dur berada di Mesir, maka pernikahan dilangsungkan tanpa menghadirkan mempelai pria, alias in absentia. Pihak keluarga meminta kakek Gus Dur dari garis ibu, K.H Bisri Syansyuri, yang berusia 68 tahunn, untuk mewakili mempelai pria. Tak heran jika pada hadirin akad nikah kaget menyaksikan hal tersebut. “Kasihan ya Nuriyah, suaminya tua banget,” begitu bisik-bisik para tamu. Maka sepulaang dari Mesir, yang pertama dilakukan Gus Dur adalah kawin (lagi). Mereka menggelar resepsi betulan, dan kali ini dengan mempelai pria yang asli. Mereka di kaaruniai empat putri, yaitu Alisa Qortrunnada Munawarah (Lisa), Zannuba Arifah (Yenny), Anisa Hayatunufus (Nufus), dan Inayah Wulandari (Ina).

Pesiden Terlucu di Dunia  

“Orang buta kok dipilih jadi Presiden” -Gus Dur.

“Hal yang misterius dan hanya Allah yang tahu, selain jodoh, maut, dan rezeki, adalah Gus Dur.” – Cak Nur

Semua Presiden Indonesia itu Gila

Ini adalah humor Gus Dur di depan Fidel Castro. Ketika itu Gus Dur berkunjung ke negara Kuba. Kepada Castro, gus Dur mrnyatakan bahwa semua Presidan Indonesia itu gila.

“Presiden yang pertama Bung Karno gila wanita,” kata Gus Dur

“Lalu Presiden yang kedua?” tanya Cantro

“Kalau yang itu gila harta,” kata Gus Dur sambal nyengir.

“Kalau presiden yang ketiga bagaimana?” Castro terus mengejar.

“Wah, dia sih gila ilmu, gila teknologi.”

“Kalau yang keempat,” Castro bertanya sambal tersenyum.

“Itu berarti saya ya…,” Kata Gus Dur sambal terkikik. “Kalau Presiden yang keempat sih sering membuat orang gila karena yang memilihnya juga orang-orang gila.”

Gus Dur dan Casstro ngakak Bersama-sama. Sebelum tawa Castro reda, Gus Dur langsung bertanya.

“Yang mulia Presiden Castro termasuk  yang mana?”

“Saya termasuk yang ketiga dan keempat,” jawab Castro sambal tertawa.   

Gus Dur Presiden Wisatawan

Ketika mengunjungi Habibie di Jerman, oleh orang terdekat Habibie, Gus Dur di minta mengulangi cerita lucunya dengan Castro itu. Merasa tak enak untuk menyebut Habibie bener-bener gila ataau gila beneran, Gus Dur memodifikasi cerita tersebut.

Kepada orang dekat Habibie itu, dia mengatakan “Saya bercerita bahwa Presiden Indonesia hebat-hebat.” Kata Gus Dur, “Presiden Soekarno negarawan, Presiden Soeharto seorang hartawan, Presiden Habibie ilmuan, sedangkan saya sendiri Presiden wisatawan” ujarnya sambal tertawa terkekeh-kekeh.

Guyonan Che Guevara

Ini guyonan Gus Dur sewaktu masih menjadi Presiden RI dan berkunjung ke Kuba untuk menemui Presiden Fidel Castro.

Fidel Castro mendatangi hotel tempat Gus Dur dan rombongannya menginap. Merekapun terlibat pembicaraan hangat, menjurus serius. Agar pembicaraan tidak terlalu membosankan, Gus Dur pun mengeluarkan jurus andalannya, yaitu guyonan.

Beliau bercerita pada Fidel Castro, bahwa ada tiga tahanan yang berada dalam satu sel. Para tahanan itu saling memberitahu bagaimana mereka sampai bisa ditahan.

“Saya dipenjara karena saya anti dengan Che Guevera,” kata tahan pertama. Seperti diketahui Che Guevera memimpin perjuangan kaum sosialis di Kuba.

Tahanan kedua berkata geram. “ Oh kalua saya dipenjara karena saya pengikut Che Guevara!”

Mereka berdua terlibat perang mulut. Mendadak mereka teringat tahanan ketiga yang belum ditanya.

“Kalau kamu kenapa sampai di penjara di sini?” Tanya mereka berdua kepada tahanan ketiga.

Lalu tahanan ketiga menjaawab berat hati.

“Karena saya Che Guevera….” Fidel Castro pun tertawa tergelak-gelak mendengar guyonan Gus Dur tersebut.

3 Macam Polisi Jujur

Gus dur sering terang-terangan Ketika mengkritik. Tidak terkecuali Ketika mengkritik dan menyindir polisi. Menurut Gus Dur di negeri ini hanya ada tiga polisi jujur.

Pertama, patung polisi.

Kedua, polisi tidur.

Ketiga, polisi Hoegeng (mantan Kaplri) lainnya? Gus Dur Hanya tersenyum.

Airport Abdurrahman Wahid

Pada akhir Aprilm 2000, Gus Dur sempat ke Malang, dan mendarat di Bandara Abdurarahman Saleh. Ini mengingatkan dia pada peristiwa belasan tahun silam, Ketika dia mendarat di bandara yang sama dari dari Jakarta, saat itu masih ada penerbangan reguler dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Malang.

Waktu itu Gus Dur Bersama antara lain Almarhum Jaksa Agung Sukarton Marmosujono. Sebagaimana lazimnya untuk rombongan orang pentingg NU. Ketika rombongan berangkat ke Selorejo, sekitar 60 kilometer dari bandara, Petugas Banser melapor padaposkonya melalui handy talky.

“Halo, halo, rojer,” kata mas Banser.”Lapor: Abdurrahman Saleh sudah mendarat ke airport Abdurrahman Wahid!” lanjutnya.

Yah…. Itu terbalik Mas. Tentu saja panitia yang menerima laporan kaget dan sekaligus tertawa.

“Berapa? Dua Ratus Ribu?”

Ini adalah salah satu koleksi guyonan Gus Dur. Seorang gadis, hitam manis, duduk di sebuah bar.

“Permisi, boleh saya mentraktir anda minum?” tawaran seorang laki muda menghampirinya.

“Apa ke hotel?” triak si gadis.

“Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman …” jawab lagi-laki dengan tergagap.

 “Kamu meminta aku menemani ke hotel?” teriak si gadis lebih keras.

Merasa ditolak, dengan perasaan malu, lelaki muda mukannya memerah lantas beringsut dan duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatap laki-laki dengtan sinis dan mencibir.

Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki mud aitu.

“Maaf saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah lakku manusia di situasi yang tidak dikehendaki.”

Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amaat kerasnya , “berapa? Dua ratus ribu ya???”

Kaum Almarhum

Mungkihkah Gus Dur benar-benar percaya pada isyarat dari makam-makam leluhur? Kelihatannya dia percaya, sebab Gus Dur selalu siap dan gigih dan sungguh-sungguh membela “ideologi”nya itu. Padahal hal tersebut sering membuat repot koleganya.

Tapi, ini mungkin jawaban yang benar, Ketika ditanya “kenapa Gus Dur sering berziarah ke makam para ulama dan leluhur?”

Lalu Gus Dur menjawab, “Saya dating ke makam, karena saya tahu. Mereka yang mati itu sudah tidak punya kepentingan lagi.”

Kuli dan Kyai

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahassa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambal berucap: Amin, Amin, Amin!

Gus Dur yang sedang berada di bandaraa itu menghapiri mereka: “Lho kenapa anda berkerumun disini?”

“Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka pasti itu kyai.” Gus Dur hanya menggeleng keheranan.

Orang NU Gila

Rumah Gus Dur di Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, sehari-harinya tidak pernah sepi dari tamu. Dari pagi hingga malam, bahkan taak jarang sampai dini hari para tamu ini dating silih berganti baik yang dari kalangan NU ataupun bukan. Tak jarang mereka pun datang dari luar kota

Menggambarkan fanatisme orang NU, kata Gus Dur menurutnya ada 3 tipe orang NU.

“Kalau mereka dating dari pukul tujuh pagi hingga jam Sembilan malam, dan menceritakan tentang NU, itu biasanya orang NU yang memang punya komitmen dan fanatic terhadap NU,” tegas Gus Dur.

“Orang Nu jenis yang kedua, mereka yang meski sudah larut malam, sekitar jam dua belas malam sampai jam satu malam, namun masih mengetuk pintu gus Dur untuk membicarakan NU, “itu Namanya orang gila NU,” jelasnya.

“Tapi kalua ada orang NU yang masih juga mengetuk pintu rumah saya jam dua dinihari hingga jam enam pagi, itu Namanya orang NU yang gila,”kata Gus Dus sambal terkekeh

Ngebor Kebanyakan

“Mengapa muncul bencana lumpur dan gas panas di Sidoarjo?” tanya Gus Dur.

Gus Dur menjawab pertanyaannya sendiri.

“Ngebornya La pindo, jadi jebol. Kalau La pisan mungkin aman. Dalam Bahasa Jawa Timuran pindo kan dua kali, pisan, sekali.

Peluru Juga Habis

Ini cerita Gus Dur tentang situasi Rusia, tidak lama setelah bubarnya Uni Soviet. Sosialisme hancur, dan para birokrat tidak punya pengalaman mengelola system ekonomi pasar bebas. Di masa sosialisme, memang rakyat sering antre untuk mendapatkan macam-macam bahaan pokok, tapi manajemennya rapi, sehingga semua orang kebagian jatah. Sekarang, masyarakat tetap harus antre, tapi karena manajemennya jelek, antrean umumnya sangat Panjang, dan banyak orang yang tidak kebagian jatah.

Begitulah, seorang aktivis sosial berkeliing di kota Moskow untuk mengamati bagaimana system baru itu bekerja. Di sebuah antrean roti, setelah banyaknya orang tidak kebagian, aktivis itu menulis di buku catatanya, ‘roti habis.”

Lalu dia pergi ke antrean bahaan bakar. Lebih banyak lagi yang tak kebagian. Dan dia mencatat “bahan bakar habis!”, kemudian menuju keantrean sabun. Wah pemerintah kapitaalis baru ini betul-betul brengsek, banyaak sekali masyarakat yang tidak mendapat jatah sabun. Dia menulis besar-besar ‘SABUN HABIS”

Tanpa dia sadari, dia diikuti oleh seorang intel KGB. Ketika dia akan meninggalkan antren sabun itu, si intel menegur “Hei…. Bung! Dari tadi kamu sibuk mencatat terus, apasi yang kamu catat?

Sang aktivis menceritakan bahwa dia sedang melakukan penelitian tentang kemampuan pemerintah dalam mendistribusikan barang bagi rakyat.

“Untung kamu ya, sekarang sudah jaman reformasi”, ujar sang intel, “kalua dulu, kamu sudah di tembak”.

Sambil melangkah pergi, aktivis itu mencatat, “peluru juga habis”!

Gus Dur dan anjing Bill Clinton

Suatu Ketika pada waktu Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI. Beliau diundang oleh presiden AS Bill Clinton ke White House. Di tengan-tengah pembicaraan muncullah seekor anjing peliharaan Bil Clinton. Bill yang dikenal sebagai penyayang binatang itu langsung memperkenalkan anjingnya kepada Gus Dur.

Ketika menjabat sebagai Presiden, Gus Dur bertemu Presiden Bill Clinton di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat. Namun, di tengah-tengah pembicaraan muncul seekor anjing peliharaan Clinton.

"Mister President, anjing saya ini sangat pintar, bisa melakukan apa saja yang saya perintahkan," kata Clinton.

Kemudian Gus Dur pun berkomentar. "Ah, masak iya? Saya ingin lihat," tantang Gus Dur.

Clinton pun pamer kehebatan anjing peliharaannya itu. "Coba perhatikan. Sit down! (Duduk!)." Anjing itu mematuhi perintah tuannya segera duduk dengan manis.

Setelah itu, Clinton melanjutkan memamerkan keahlian anjingnya yang lain. "Walk around! (Jalan putar-putar!)."

Si anjing patuh lagi, segera berjalan memutar. Presiden AS tersebut berkata, "Hebat kan?"

Ternyata Gus Dur tidak mau kalah. "Saya bisa menyuruh anjing itu lebih baik. Boleh saya perintah?" Clinton tidak percaya.

Jadi, Clinton meminta Gus Dur memberi perintah supaya anjing itu menangis. Gus Dur segera berbisik kepada sang anjing.

"Pssstt... pssttt...." Tiba-tiba anjing itu langsung menangis sedih.

Clinton pun terperangah. "Sekarang coba suruh dia tertawa," katanya.

Gus Dur berbisik lagi kepada anjing itu. "Psstt... pssttt...."

Anjing itu pun langsung tertawa terbahak-bahak. Clinton kembali terheran-heran, kemudian meminta Gus Dur supaya membuat anjing itu stres.

Lalu Gus Dur kembali berbisik. "Psstt... pssttt..." Anjing itu pun langsung loncat ke sana kemari sambil menggonggong histeris.

Clinton tambah penasaran. "Apa yang Anda bisikkan sehingga anjing saya menangis begitu sedih?" tanya Clinton.

Lalu Gus Dur Menjawab, "Saya bilang, kasihan Indonesia, rakyatnya banyak yang miskin. Kamu beruntung dipelihara Presiden Amerika, bisa makan kapan saja kalau lapar."

"Oh, pantas! Lalu apa yang membuat anjing ini tertawa terbahak-bahak?"

Gus Dur menjawab, "Saya bilang, orang Indonesia banyak yang pintar dun sehat. Mereka semua lebih pantas jadi presiden ketimbang saya. Tapi ternyata kok malah saya yang dipilih menjadi presiden."

"Lalu apa yang Anda bisikkan kepada anjing ini sampai bisa stres seperti itu?" tanya Clinton.

Kemudian Gus Dur pun menjawabnya, "Saya bilang, saya ingin ajak kamu tinggal di Indonesia."

Rahasia Tuhan yang Keempat

“Di dunia ini ternyata ada empath al yang tidak bisa disuga: lahir, kawin, meninggal, dan…gus Dur” -Nurcholish Madjid

Terlambat Dicabut

Suatu saat seorang sahabat menjenguk Gus Dur yang diopname karena sroke di RSCM Jakarta. Gus Dur berbaring miring karena memang belum boleh duduk. Setelah menyalaminya, sahabat tadi mengucapkan permintaan maaf karena baru hari ini bisa menjenguk. “Saya sakit gigi berat, Gus,” ujarnya.

“Sampean tau nggak, apa yang menyebabkan sakit gigi?” tanya Gus Dur.

“Tidak Gus,” jawa si sahabat.

“Penyebab sakit gigi itu sama dengan penyebab orang hamil dan sama juga dengan penyebab mengapa rumput sempat tumbuh tinggi,” kata Gus Dur

Sang sahabat masih melongo. Gus Dur menjawab sendiri teka-tekinya. “Yaitu sama-sama terlambat dicabut,” ujarnya.

 

Itulah beberapa celotehan Gus Dur. Segala celotehan dan guyonan Gus Dur akan selalu kita kenang. Akhir kata, selamat membaca, dan selamat menertawakan diri sendiri….

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUGENG RIADI

  Selamat membaca di blog saya. Saya Sugeng Riadi, seoarang manusia biasa yang tidak spiceal apa lagi menarik. Walaupun demikian saya mempunyai impian besar dalam hidup saya. Saya yang selalu mecoba mewujudkan impian-impian besar itu. Maka, demi mewujudkan impian tesebut saya selalu mencari cara untuk menggapainya. Dengan membaca dan menulis menurut saya adalah salah satu cara untuk menggapainya. Saya membuat blog ini untuk membahas berbagai review dari berbagai buku, novel, motivasi, ekonomi, isu-isu terbaru dll. yang menurut saya menarik dan pastinya yang sudah pernah saya baca. Bukan hanya meriview saja, terkadang saya suka membuat cerita-cerita fiksi/nyata yang sedang terjadi di dalam kehidupan saya atau yang sedang saya fikirkan. Dengan itu, saya tuangkan di kertas-kertas putih sesua dengan isi hati saya dan kepala saya. Karena dengan menulis menurut saya apa yang kita rasakan, apa yang kita fikirkan tidak akan pernah hilang di makan zaman. Sugeng Riadi, 01 Februari 1998